Senin, 08 Maret 2010

opini:Moga Bunda di Sayang Allah

judul: Moga Bunda di Sayang Allah
karya: Tere-liye

opini:
Dilihat dari alur ceritanya yang mengharukan, indah dan amat bermakna, novel karangan Tere-liye ini sangat memberi inspirasi bagi siapapun yang membacanya. Novel ini banyak mengajarkan pada kita semua agar selalu bersyukur atas nikmat apa yang dikaruniakan Allah, karena hakekatnya dalam suatu nikmat terdapat ujian, baik ujian itu berupa kesenangan ataupun kesusahan, dan memberi keyakinan pada kita semua kalau seberat apapun ujian yang Dia berikan pada kita akan selalu ada jalan keluarnya, sekalipun yang mendapatkan ujian itu adalah seorang anak kecil., (Melati) dengan segala keterbatasannya walaupun secara materi ia bukanlah anak yang kekurangan karena dia anak tunggal dari keluarga yang kaya raya, dia seorang anak perempuan cantik berumur 6th, siapapun tak akan menduga dan siapapun akan menyayangkan keterbatasannya, dunia sempurna terputus darinya karena dia tuli, buta, otomatis bisu. Namun 1 hal yang perlu diingat bahwa melati masih mempunyai hati dan otak yang tidak terbatas sehingga semua cobaan itu berhasil dia lalui. Seorang anak yang amsih amat terlalu kecil dibandingkan dengan semua penderitaan, kekurangan dan cobaan yang melandanya, hinggga janji kehidupan yang lebih baikpun tiba padanya. begitu juga dengan kita semua yang amat sempurna di ciptakan oleh Allah, harusnya kita dapat membuat sesuatu yang lebih besar, bermakna, bermanfaat bagi orang lain dan berpahala di sisi Allah.
Selain itu, novel ini juga menceritakan seorang Karang yang amat mencinntai anak-anak, dia mendirikan banyak taman bacaan untuk anak-anak jalanan dan yatim piatu. Namun, suatu kali dia harus kehilangan beberapa anak-anak asuhnya akibat ia mengajak mereka ke pantai menaiki perahu, tanpa didug-duga takdir Allah berkata lain dan ombakpun yang mengambil alih mereka hingga Karang harus kehilangan tubuih-tubuh kecil tak berdosa hasil asuhannya.Ia terus menyalahkan dirinya dan jatuh dalam lembah kenistaan, hingga beberapa tahun yang penuh kekelaman itu menyelimuti kehidupannya, Dan suatu saat cahaya Allah pun datang lewat sebuah surat dari orangtua melati(Nyonya HK) yang meminta bantuan kepadanya agar menyembuhkan Melati. Ini mengajarkan kita agar selalu bersegera bangkit dari keterpurukan, karena tak ada gunanya sebuah penyesalan walaupun itu semua tak lepas dari takdir Allah swt. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya, Dan Allah senantiasa bersama hambanya yang ikhlas dan bersabar.

BERCERMIN PADA NEGERI SEMUT

BERCERMIN PADA NEGERI SEMUT
Friday, 31. July 2009, 09:46:52
Semut merupakan salah satu hewan serangga yang memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil. Badannya dibedakan menjadi dua bagian yakni bagian kepala dan perut. Semut memiliki kaki sebanyak 6 buah dan 1 pasang antena. Antena ini diguakan untuk komunikasi sesamanya. Semut biasa tinggal di dalam tanah dengan membentuk sebuah rongga yang didalamnya digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan tempat untuk bertelur. Dalam dunia semut dikenal adanya pembagian kasta. Ada 3 kasta dalam kerajaan semut, ada prajurit, pejantan, dan semut ratu. Pekerja bertugas untuk mencari makanan dan melindungi sarang dari serangan musuh. Sedangkan pejantan bertugas untuk membuahi ratu. Ratu semut memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan semut pekerja dan pejantan. Semut ratu ini hanya bertugas untuk menghasilkan keturunan baru. Semut selalu hidup berkelompok dan selalu mengadakan komunikasi sesamanya dengan menggunakan senyawa kimia bernama feromon. Feromon ini digunakan sebagai sinyal kimia untuk menginformasikan sesuatu, seperti sinyal bahaya, adanya makanan, adanya musuh,dsb. Dengan adanya sistem komuniksai yang baik ini, maka nampak sekali kekompakan dari negeri semut dalam membangun kerajaan koloninya.
Hewan bertubuh kecil ini, memiliki peradaban sosial yang cukup maju, layaknya peradaban manusia. Anggota anggota dalam kerajaan semut saling bekerja sama dalam membangun negeri semut. Dalam hal ini komunikasi menjadi faktor penting dalam membina kerjasama, sehingga dapat dikatakan seekor semut tidak akan bertahan hidup ketika dia berdiri sendri. Tanpa adanya komunikasi seekor semut kesulitan dalam mencari makanan, bahkan dia juga tidak mampu mengenali bahaya disekelilingnya. Oleh karena itu adanya senyawa feromon ini membantu mereka dalam hal komunikasi guna mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Apabila kita mencermati lebih jauh tentang kehidupan semut, begitu banyak pelajaran yang dapat kita petik. Terutama dalam kaitan membangun sebuah negeri melalui tindakan-tindakan unggul seperti yang dilakukan oleh koloni semut. Mulai dari kerjasamanya, gotong-royongnya, kekompakannya, dll, dapat kita jadikan cermin untuk mengembangkan pribadi kita menjadi pribadi yang unggul. Saat ini negara kita sedang menghadapi tantangan global. Untuk menghadapinya, dibutuhkan kerjasama sertiap lapisan masyarakat guna membangun negeri ini. Hal utama yang dibutuhkan yakni adanya kesatuan tekad, satu gerakan, dan satu tujuan, untuk mencapai suatu kemakmuran. Semua ini tercermin dalam kerajaan semut. Dengan begitu kompaknya, mereka membangun sebuah kerajaan semut. Hewan yang kecil namun mampu membangun sebuah negeri yang cukup besar dan mampu menyejahterakan angotanya. Sekarang saatnya kita untuk merefleksi diri, coba bayangkan kehidupan sebuah negeri semut yang notabene hanya seekor hewan kecil tanpa akal pikiran, dibandingkan dengan kehidupan manusia yang memiliki akal pikiran. Bila anda mencermati kehidupan semut lebih jauh, tentu akan diperoleh jawaban yang cukup mengejutkan. Ya..koloni negeri semut justru mampu membangun sebuah negara yang lebih sejahtera dibandingkan dengan negara yang kita bangun. Masyarakat kita cenderung sibuk memikirkan kepentigan diri sendiri tanpa mempedulikan kepentingan orang lain. Hal ini berbeda dengan prinsip yang dibangun oleh koloni semut. Apapun yang mereka kerjakan adalah untuk kepentingan bersama. Meraka mampu mengesampingkan ego mereka sehingga kesejahteraan rakyatlah yang meraka hasilkan. Dengan bercermin pada semut, ada beberapa pelajaran yang dapat dijadikan sebagai perenungan diri. Beberapa sikap yang patut kita contoh antara lain:
1. Disiplin dan Tanggung Jawab
Dalam koloni semut dikenal adanya pembagian tugas. Ada yang bertugas sebagai pekerja, ada yang bertugas sebagai pejantan, serta ada yang bertugas untuk bertelur. Semua tugas yang dibebankan, mereka terima dengan ikhlas. Mereka menjalankan peran tersebut dengan sungguh sungguh. Tidak satupun dari anggota semut ini yang hanya berdiam diri. Semua aktif menjalankan peran mereka masing masing tanpa ada kecemburuan sosial. Apabila dalam negara kita, masyarakat memiliki sikap bertanggung jawab layaknya seekor semut maka kesejahteraan akan mudah untuk diraih. Setiap lapisan masyarakat menyumbangkan tenaga mereka demi kepentingan bangsa. Misalnya seorang guru menjalankan perannya sebagai pengajar dalam mencerdaskan bangsa ini. Dalam hal ini diperlukan sikap tanggung jawab dari masing-masing personal. Tanpa adanya tanggung jawab ini, semua peran yang mereka jalankan, tidak akan mampu memberikan sumbangan yang cukup berarti pada negeri ini.
2. Kekompakan
Sistem sosial yang dibangun oleh koloni semut, benar-benar menunjukkan suatu peradaban yang maju. Setiap anggota kelompok dapat saling berinteraksi dengan baik. Tanpa adanya kekompakan yang mereka lakukan, mustahil bagi mereka untuk membangun sebuah kerajaan semut yang sejahtera. Hal ini dapat kita jadikan sebagai pelajaran. Dengan kekompakan antar anggota masyarakat maka kita akan mudah dalam mencapai kemakmuran bangsa ini.
3. Gotong royong
Setiap anggota semut selalu mengerjakan tugas secara bersama-sama. Kegotong-royongan yang dibangun dalam dunia semut dapat dijadikan sebagai perenungan bagi kita semua. Sering kita lihat beberapa semut membawa makanan yang ukurannya jauh lebih besar dari tubuh mereka. Hal ini tidak mungkin dapat mereka lakukan tanpa adanya gotong-royong. Oleh karena itu jiwa gotong-royong itu penting untuk ditamankan didalam jiwa masyarakat. Apapun masalah yang dihadapi bangsa ini akan mudah terselesaikan dengan adanya kerjasama beberapa pihak. Untuk itu bukan hal yang tidak mungkin menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang maju. Dari sedikit uraian di atas banyak hal yang dapat kita jadikan renungkan. Seekor semut tanpa memilki akal pikiran namun mampu membangun sebuah negeri yang maju. Bagaimana seandaianya jika mereka memilki akal pikiran. Tentunya mereka akan mampu melakukan lebih dari semua ini. Kita sebagai manusia yang memiliki akal pikiran, seharusnya mampu melakukan lebih dari apa yang dilakukan oleh semut.