Selasa, 07 Desember 2010

surat untuk ibuku 3

Ibu hari ini kembali q ingin menceritakan perjalananku yang q lalui tanpa hadirnya dirimu. Hari ini q kembali bersyukur pada Allah yang menciptakan engkau dan aku karena hari ini q diberi kesempatan untuk mengunjungi saudara-saudara seperjuangan kita yang ada di ui bu,,,,. Ibu hari ini q targetkan untuk bahagia karena pilihan hidup itu hanya ada 2, sedih dan bahagia. Apapun yang terjadi, q anggap itu adalah nikmat yang mengharuskan q untuk bahagia. Aku bisa merasakan semua bentuk potongan kehidupan yang selama ini belum aku rasakan ketika bersamamu ibu. Dari mulai seorang yang amat menjaga dirinya dari hal-hal yang terlarang sekecil apapun itu, sampai seseorang yang benar-benar tak peduli dengan dirinya apalagi orang lain yang ada di dekatnya.
Ibu,,,,saat seorang dosen berkata kalau seharusnya kita itu tidak boleh banyak curhat, rasanya aku ingin protes ibu, apa yang dikatakannya itu hanya memandang satu pihak saja, apa ia tidak menyadari kalau jenis manusia itu ada dua; laki-laki dan perempuan!! Lanta s bagaimana dengan aku yang sudah terlampau jauh jaraknya denganmu?? Hingga tak ada lagi kendaraan secanggih apapun yang bisa membawaku pada dirimu? Menjenguk dan melihat apa yang engkau persiapkan untuk anak-anaknya? Atau hanya sekedar mengirimkan pesan singkat salam sayang untukmu!!bagaimana dengan perasaanmu saat dari kejauhan sana engkau hanya melihat anakmu yang hanya ingin menangis namun sudah tak didapatinya lagi pundakmu untuk menahan wajahku, kata-katamu yang menenangkanku, atau hanya sekedar elusan lembut tanganmu yang membuatku tertidur dengan mimpi yang indah..
Saat arus gelombang danau yang tenang itu hendak mencapai muaranya , perlahan-lahan kenanganmu muncul disana, sekelebat senyummu terukir indah bagai garis-garis pelangi, putih membaur warna yang menyenangkan, engkau ada dan hidup di dalamnya. Ingin rasanya q ku kejar bayanganmu ibu, namun engkau hanya tersenyum dan tersenyum, senyum yang mengisyaratkan seolah kau berkata “tetaplah disini anakku, ibu akan menyiapkan banyak kejutan untukmu, hapus tangisanmu sayang, ibu dan semuanya menunggumu dan kami ingin melihatmu bahagia” tak sempat aku menjawabnya, saat itu arus gelombang telah sempurna memantul berbalik arah membawa kehidupan baruku yang sekarang ini yang ku dapati telah tiadanya engkau disana, hanya dentuman riak ombak kecil yang frekuensinya tak seberapa,.
Ibu ,,,saat denting gerimis kecil itu mereda aku harap engkau telah menjadi pelangi dengan sinar yang indah mengiringi panas teriknya mentari kehidupanku , saat gelap malam lelah menerpaku aku harap engkau telah menjadi embun yang menyejukan kala ku temui pagi hari. Dan saat doaku membumbung tinggi ke langit q harap menjawabnya meski dengan angin yang selamanya takkan pernah ku mengerti.

Rabu, 01 Desember 2010

Saksikan perubahanku Allah

Q ingin menulis semua tentang hari ini, semua kesalahanku padaMu yang membuatku sadar akan semuanya, kesalahan hari ini takkan q biarkan diriku melakukannya lagi,, q sudah menyakiti beberapa hati yang haram bagiku untuk menyakitinya,. Maafkan q ibu, ayah, kakak, q tidak akan menyia-nyiakan se mili liter pun dari keringatmu yang keluar hanya untukku. Q tidak akan menyalahkan semuanya. Q hanya ingin menyalahkan diriku sendiri dan bahkan q tidak ingin menyalahkan iblis yang telah menggodaku, ini semua memang salahku yang tak berdaya, lemah dalam mengkoordinir waktuku dengan sebaik-baiknya.
Allah, ibu, ayah, kakak, saksikan perubahanku mulai saat ini, q akan tetap berjuang demi senyum kalian yang dapat membuatku menangis haru karena kebahagiaan yang tak ternilai likau permata sekalipun