Jumat, 29 Oktober 2010

optimasi cinta

Yang aku tahu selama hidup ini kita harus selalu melakukan apa yang disebut “optimasi” dalam berbagai urusan. Urusan makan, belajar, waktu dan tak kalah ketinggalan adalah optimasi tentang cinta. Mengapa optimasi cinta ini perlu di lakukan? Dahulu aku pernah berpikir dan menyutujui pendapat umum tetntang cinta, mereka berkata klo kita adalah seiorang pencinta hendaknya kita harus rela berkorban apapun, tapi seiring dengan mengalirnya waktu q jadi berpikir kembali,” jika dalam islam itu mencintai Allah itu akan mendapatkan ridhaNya, yang di ekspresikan melalui “ rahmah” berupa “surga” lantas apa tujuan jika q mencintai seseorang? Q tahu klo cinta itu suatu fitrah, tapi klo hal ini hanya akan menghabiskan waktu atau mengorbankan sesuatu yang tidak perlu, lantas buat apa?
Oleh karena itu q mencintaimu, q mencintai kalian semua. Ibarat arti kata pepatah “ sambil menyelam minum air” atau “ sekali mendayung 2,3 pulau terlewati” itulah prinsipku. Saat q mencintaimu ibu, q merasa memiliki kewajiban untuk menjadi seorang anak yang paling berbakti pada orangtuanya yang hanya diciptakan Allah seklai di dunia ini, q akan selalu teringat akan mahkota cahaya dan jubah kemuliaan yang akan diberikan kepada orang tua saat anaknya menjadi seorang khafidz/ah , iyahhh q pasti bisa ibu,.
teman, saat q mencintai kalian q bagikan seorang yang dikaruniai kebahagiaan yang tiada taranya. Bagiku kalian itu lebih lengkap dari sebuah keluarga. Kalian lebih kompak dari sebuah tim dan Bahkan Kalian lebih kompleks dari sebuah ekosistem yang siklik takkan punah, q jadi teringat akan suatu riwayat yang meminta kita untuk saling memberi hadiah kepada sesamanya. Q ingin berkata kalau kalian itu sudah memenuhi kriteria hadiah yang terbaik standarku.
Untuk seorang yang masih belum jelas kekhalalan cintaku padanya. Q ingin berkata q ingin mencintaimu karena engkau adalah katalis cintaku padaNya, bagaikan suatu anak tangga, q ingin kau menjadi pegangan dalam setiap langkahku bersama menuju kebahagiaan sejati. Saat setiap orang cendrung mengekspresikan cintanya dengan suatu hal yang tak seharusnya dilakukan, q hanya berharap sepoi angin yang lembut menyentuh jilbabku itu berbaik hati menyampaikan salamku serta membawa balasannya kembali padaku meski dengan bahasa yang tak q mengerti. Q mungkin adalah seorang yang paling aneh yang mencintaimu karena q seolah menjadi orang lain yang semakin menjaga jarak padamu, q juga tak peduli akan perasaanmu padaku, q tak akan pernah memaksakan cintaku padamu, apalagi berdoa agar engkau merasakan hal yang sama denganku, bagiku itu nafsu, bukan cinta. Sampai saat ini q masih terus meminta kepadaNya agar hatiku senantiasa di netralkan, namun tetap saja q menyayangimu, kelak saat Allah semakin mendewasakanku, engkaupun dapat berfikir lebih dewasa terhadapku, agar air yang jernihpun dapat kau terawang isinya, garis-garis cahaya yang cerahpun dapat kau urai komponen-komponennya.