Kamis, 24 April 2008

ketika duka tersenyum

ketika duka tersenyum
tatkala kham bersimpuh
pada Rabbnya dya mengaduh
pada pemahatnya dya mengeluh
tuhan kuatkan hatinya tuk teguh
menahan pilu dengan peluh
agar iman kian utuh
sejatinya kayu yang rapuh
laksana ikan dalam air keruh
kham bingung kemana harus berteduh
petir berkilat guntur gemuruh
penantian teramat jauh
lelah hati dya tempuh
hanya pada sang maha kukuh
sekuat tubuh akan luruh
dan kepadaNya kham kan berlabuh

Tidak ada komentar: